Thursday, March 19, 2009

AGAR SETIAP MENIT MENGINGAT ALLAH SWT

Memasuki bulan Ramadhan seperti ini, sering para dai menyampaikan hadits-hadits yang berkaitan dengan keutamaan puasa Ramadhan. Di antara hadits tersebut, sebuah hadits dari Rasulullah saw yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra berbunyi:

Artinya: “Semua amal anak Adam dilipatgandakan. Kebaikan diberi balasan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah swt berfirman, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan hanya Aku yang bisa memberi balasannya. Sebab seorang yang berpuasa itu meninggalkan nafsunya dan makannya karena mengaharapkan-Ku. Untuk seorang yang berpuasa ada dua buah kebahagiaan, kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu Tuhannya. Sungguh, bau mulutnya lebih wangi di sisi Allah swt dari bau minyak misik.” (Diriwayatkan dalam Sahih Muslim:276. Dengan beberapa kalimat yang mirip diriwayatkan pula dalam Sahih Bukhari, Muwattha’, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Daud, Sunan An-Nasai, dll.)

Dari hadits tersebut kita diberi petunjuk oleh Rasulullah saw bahwa amal kebaikan manusia digandakan sekurang-kurangnya sepuluh kali lipat. Oleh sebab itulah Rasulullah saw juga memberi petunjuk untuk puasa tiga hari dalam sebulan, agar hal itu bisa bernilai puasa sebulan. Atau menambah puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal agar bisa dihitung puasa setahun [yakni, 30 hari puasa Ramadhan plus 6 hari puasa Syawwal, sehingga berjumlah 36 hari. Dengan kelipatan 10 maka akan sama dengan puasa 360 hari atau puasa setahun].

Berpedoman pada metoda Rasulullah saw tersebut, kita pun bisa mempergunakannya untuk amalan-amalan lain. Salah satunya adalah dalam berdzikir. Dalam Al-Qur’an kita diminta untuk ingat Allah swt sebanyak-banyaknya (Al-Ahzab 33:41-42)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan banyak berdzikir. Dan bertasbihlah (sucikanlah) Allah pada waktu pagi dan petang.”

Agar kita banyak berdzikir maka perlu kita membuat sebuah pedoman. Yakni tak ada menit yang kita lalui tanpa mengingat Allah swt. Caranya, dengan mengikuti metoda Rasullullah saw tadi.

1. Setiap memasuki atau akan keluar dari satu jam kita baca 6 kali sekitar 2 menit (6 kali 10 sama dengan 60, jadi tiap menit satu):

• Kalimah thayyibah

Subhanallaah, wal hamdu lillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billah.” Seperti yang dianjurkan Ibnu ‘Umar dalam Mushnaf Ibnu Syaibah.

• Istighfar (agar kesalahan-kesalahan yang lewat, setidaknya dalam satu jam, diampuni Allah swt)

"Astaghfirullaahal aziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, wa atuubu ilaih” Seperti disabdakan Rasulullah saw dalam Sunan Tirmidzi dan Mustadrak al-Hakim.

• Shalawat Nabi (agar amal dan doa yang kita panjatkan diterima Allah swt, siapa tahu juga dihadirkan pada Rasulullah saw)

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kama shallaita ‘alaa Ibraahiima wa ‘alaa aali Ibraahiim. Innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kama shallaita ‘alaa Ibraahiima wa ‘alaa aali Ibraahiim. Innaka hamiidum majiid.” Seperti diajarkan Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari:3370 dan berbagai kitab hadits lain.

2. Pada malam hari sebelum tidur kita baca 3 kali sekitar 1 menit dzikir di atas. Begitu juga 3 kali waktu bangun tidur. Meskipun tidur kita lebih lama dari 60 menit, namun pada saat tidur kita dalam kondisi tidak sadar sehingga insya Allah tidak akan diminta pertanggung-jawaban, sehingga membacanya 6 kali cukup.

No comments:

Post a Comment